UI Design · August 11, 2023

Apa itu UI UX Design

image_pdf

UI atau User Interface adalah proses dimana menampilkan sebuah hasil dalam bentuk tampilan yang dapat dilihat oleh pengguna (user). Lebih tepatnya adalah bagian visual dari website, software, maupun hardware untuk user dapat berinteraksi. Tujuan dari User Interface sendiri adalah untuk meningkatkan fungsionalitas serta user experience dari pengguna. 

Terdapat beberapa komponen UI yang sering digunakan seperti tombol, ikon tipografi, tema, animasi yang ditampilkan, juga visual interaktif lainnya. Semua komponen UI tersebut didesain dengan mengutamakan estetika dan kemudahan pengguna.

UX atau User Experience adalah proses dimana pengguna dapat berinteraksi dengan interface secara baik dan nyaman. Yang terpenting disini, tujuan dari UX adalah untuk meningkatkan kepuasan pengguna saat mengakses sebuah tampilan, baik dari sisi website, mobile, maupun desktop. UX sendiri menjadi sebuah penghubung antara pengguna dengan produk.

Ada beberapa komponen yang sering digunakan dalam UX antara lain fitur produk, navigasi penggunaan produk, struktur desain, aspek visual desain, dan semua aspek interaksi dengan user. 

Perbedaan UI vs UX Designer

UI (User Interface) dan UX (User Experience) adalah dua konsep yang berkaitan erat dalam desain pengalaman pengguna. Namun, keduanya memiliki perbedaan dalam hal fokus dan tanggung jawab utama. Berikut ini adalah perbedaan UI dan UX, diantaranya:

1. User Interface (UI)

  • UI berkaitan dengan tampilan visual dan interaksi antara pengguna dan sistem.
  • Fokus utama UI adalah pada desain elemen-elemen yang terlihat oleh pengguna, seperti tata letak, warna, ikon, tombol, dan elemen grafis lainnya.
  • Tujuan UI adalah menciptakan antarmuka yang menarik secara visual, konsisten, dan mudah digunakan.
  • Desainer UI bertanggung jawab untuk membuat antarmuka yang estetis dan menarik, mempertimbangkan prinsip desain visual dan penggunaan elemen-elemen grafis yang efektif.

2. User Experience (UX)

  • UX berkaitan dengan pengalaman pengguna saat menggunakan produk atau layanan.
  • Fokus utama UX adalah memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku pengguna untuk menciptakan pengalaman yang memuaskan dan efektif.
  • Tujuan UX adalah menciptakan pengalaman yang mudah bagi user saat menggunakan produk tanpa hambatan apapun.
  • Desainer UX bertanggung jawab untuk melakukan riset pengguna, menganalisis kebutuhan pengguna, merancang alur kerja, mengatur tata letak, dan memastikan bahwa keseluruhan pengalaman pengguna berjalan dengan baik.

UI yang baik akan mempertimbangkan prinsip-prinsip UX untuk menciptakan pengalaman yang baik bagi pengguna. UX yang baik juga membutuhkan elemen-elemen visual yang menarik dan mudah digunakan untuk mencapai kesuksesan. Oleh karena itu, kerjasama yang kuat antara desainer UI dan desainer UX penting untuk menciptakan produk yang optimal dalam hal desain dan pengalaman pengguna.

Tugas UI UX Designer

Setelah anda telah paham maksud dan tujuan dari UI UX, sekarang yang anda perlu ketahui adalah pekerjaan dari seorang UI UX Designer. Setiap perusahaan maupun startup tentunya berlomba – lomba untuk meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan, baik dari segi fungsionalitas maupun dari kualitas tampilannya. 

Oleh karena itu, perlu adanya seseorang yang ahli baik dari segi pengembang, maupun dari sisi desain sendiri. Nah, dalam dunia IT orang yang ahli dalam bidang UI UX disebut dengan UI UX designer. 

Tugas dari posisi tersebut tentunya tidak hanya sekedar ahli dalam membuat sebuah desain maupun tampilan kasar dari aplikasi. Akan tetapi, UI UX Designer juga harus memperhatikan mengenai fungsionalitas dan tampilan dari desain awal yang akan dibuat untuk perangkat lunak.

Apa Saja Skill yang Dibutuhkan UI UX Designer

UI dan UX designer memiliki beberapa skill yang sama, namun setiap peran juga memerlukan keterampilan khusus. Berikut adalah beberapa skill yang dibutuhkan untuk menjadi UI UX designer:

  • Desain visual
  • Wireframing dan prototyping
  • Melakukan riset UX
  • Analisa dan menarik kesimpulan dari data
  • Berkomunikasi dengan baik
  • Bekerja dalam tim dan berkolaborasi
  • Kemampuan memecahkan masalah
  • Menguasai tools dan software design

Selain itu, seorang UI UX designer juga perlu memiliki soft skills seperti empati, kreativitas, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat.

Komponen dalam UI UX

Keberadaan dari user interface maupun user experience tentu saja tidak dapat dipisahkan. Masing – masing memiliki keterkaitan yang erat dalam memberikan pengalaman kepada pengguna dalam mengakses aplikasi. Terdapat beberapa komponen dalam UI UX yang berperan dalam mengarahkan perilaku dari user dalam menggunakan aplikasi tersebut.

1. Informasi Arsitektur

Informasi arsitektur adalah struktur dari segala bentuk informasi yang ditampilkan kepada pengguna. Sebelum membahas rancangan aplikasi, kita harus tahu terlebih dahulu apa yang dibutuhkan oleh user. Berikut ini, kami akan menjelaskan metode apa saja yang dibutuhkan dalam mengorganisir informasi arsitektur.

a. Hierarki

Metode pengorganisasian informasi secara hierarki ini menggunakan konsep teori psikologi. Dalam hal ini, sangat diperhatikan dalam fungsionalitas dan penyusunan setiap elemen dari sebuah aplikasi yang akan dibuat. Contohnya, pembuatan navigasi yang dibuat di paling atas dan berfungsi sebagai penunjuk.

b. Sekuensial

Metode sekuensial ini lebih menekankan pada proses break-down setiap
informasi menjadi beberapa tahapan yang nantinya akan digunakan oleh user. Fungsi dari metode ini, agar pengguna dapat mengingat lebih baik informasi yang diberikan. Contohnya, menu pada e – commerce yang memiliki produk informasi.

c. Matriks

Metode matriks ini banyak melimpahkan tanggung jawab kepada sisi pengguna. Tanggung jawab disini, dalam mengorganisir informasi. Sebagai contoh, sorting merupakan fitur yang menggunakan metode matriks.

2. Interaksi Desain

Aplikasi dibuat tidak hanya untuk dipandang dan dinikmati saja tampilannya. Tetapi, interaksi dari aplikasi tersebut juga sangat berperan penting. Interaksi juga didukung dengan desain yang baik pula.

Interaksi pada desain dapat berupa cara mengklik, menggeser, menekan fitur maupun tombol dalam aplikasi. Interaksi desain sangatlah penting untuk mengetahui kebiasaan (behavior) dari pengguna.

3. Fungsionalitas

Fungsionalitas (usability) merupakan komponen penting dalam desain UI UX. Ukuran dari fungsionalitas ini dinilai dari seberapa mudah penggunaan dari aplikasi tersebut. Selain itu, ketepatan dan fitur yang mendukung bagi pengguna merupakan hal yang penting bagi tampilan website maupun mobile.

4. Prototype

Setelah menyusun ketiga komponen di atas, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah membuat sebuah prototype kasar berupa Wireframe. Output dari prototype tersebut akan dijadikan layout. Yang mana, nantinya akan diserahkan kepada tim pengembang untuk proses pembuatan software.

5. Desain Visual

Setelah hasil wireframe telah dibuat, barulah bagi seorang visual designer untuk membuat tampilan visual dari rancangan tersebut. Dengan penambahan dan perubahan pada warna, style, font, dll. Fungsinya supaya memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai desain awal dari aplikasi yang akan dibuat.

Tools yang digunakan dalam pembuatan desain visual ini adalah Adobe XD, Figma, dll. Anda bisa menggunakan salah satu tools tersebut sesuai dengan kebutuhan anda. Dengan menggunakan Figma, anda dapat mengerjakan proyek secara online tanpa perlu menginstall terlebih dahulu software seperti pada Adobe XD.

Tools yang Digunakan oleh UI UX Designer

1. Figma

Figma merupakan aplikasi desain berbasis cloud yang saat ini populer di kalangan desainer UI UX karena mudah digunakan dan tidak memerlukan pengalaman khusus. Salah satu kelebihan utama figma adalah kemampuannya untuk memungkinkan kolaborasi secara real-time, yang efektif untuk development team, designer, dan stakeholder. 

Figma memiliki keunggulan seperti fitur auto-layout, layout grid, dan prototyping yang dapat membuat proses desain lebih cepat dan efisien. Selain dapat digunakan di semua platform, Figma juga dapat digunakan di browser web seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, dan Safari. Namun, Figma memiliki kekurangan seperti tidak dapat digunakan tanpa koneksi internet.

2. Adobe XD

Adobe XD adalah tools desain UI yang dikembangkan oleh perusahaan Adobe yang memungkinkan pengguna merancang UI untuk aplikasi mobile dan website. Karena banyaknya fitur menarik dan kemudahan penggunaannya, Adobe XD digunakan oleh hampir semua desainer UI UX, mulai dari pemula hingga profesional. 

Antara fitur adobe XD yang menarik adalah repeat grid, layout content-aware, dan component. Fitur responsif ukuran juga memudahkan desainer UI UX untuk mengubah komponen untuk berbagai ukuran layar. Selain itu, Adobe XD memiliki fitur pengaktifan suara dan animasi otomatis.

3. Sketch

Tools satu ini juga banyak digunakan oleh UI UX designer. Sketch dapat digunakan untuk membuat tampilan berkualitas tinggi, membuat icon, ilustrasi, user flow, dan membuat prototype. Selain itu, Sketch memiliki banyak plugin yang dapat Anda gunakan sesuai kebutuhan. Fitur yang dapat dimanfaatkan di sketch seperti fitur create grid, smart guides, dan symbols.

4. Whimsical

Whimsical adalah tools yang memungkinkan designer dengan mudah membuat diagram, flowchart, mind map, dan desain lainnya. Whimsical menggabungkan whiteboard dan dokumen untuk berkolaborasi. Whimsical memiliki fitur yang memungkinkan Anda membuat wireframe dan flowchart. 

Seperti Figma, whimsical memungkinkan pengguna berkolaborasi secara realtime di semua fiturnya sehingga memudahkan designer untuk berkomunikasi secara visual dengan cepat dan efisien. Membuat wireframe adalah salah satu fitur UI UX designer yang paling mudah digunakan di Whimsical karena telah disediakan banyak komponen yang mendukungnya.

5. Miro

Miro adalah sebuah whiteboard virtual yang dapat Anda gunakan untuk berbagi ide dengan tim Anda. Miro memiliki fitur yang mirip dengan whimsical dan memungkinkan designer bekerjasama dalam proyek secara real-time. Miro dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai task, seperti membuat journey customer, user story map, dan bahkan wireframe. Anda juga dapat meng-export whiteboard yang sudah dibuat dalam bentuk PDF dan foto. Miro juga berintegrasi dengan Sketch, Adobe XD, Figma, dan Notion yang memudahkan desainer untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Selain tools yang dijelaskan diatas, masih banyak tools lain yang digunakan oleh UI UX designer dan tentunya dengan pemilihan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Tools yang digunakan oleh desainer UI biasanya mendukung pembuatan desain interface yang detail dan menambahkan icon interaksi unik, transisi yang mudah, aset UI dan kits, serta fitur lainnya. 

UX Designer biasanya membutuhkan tools yang mendukung pembuatan prototype dan mengumpulkan feedback pengguna. Fitur yang memudahkan termasuk fitur kolaborasi, editing real-time, dan test design yang mudah. Seorang desainer harus dapat mempertimbangkan fitur yang dibutuhkan, kemudahan penggunaan, dan anggaran saat memilih tools.